OBAT-
OBAT
SISTEM
PENCERNAAN
Yulius Baki Korassa.,S.Farm.,M.Si.,Apt
Sistem pencernaan makanan dimulai didalam mulut dimana
makanan dihaluskan sambil diaduk dengan ludah yang mengandung suatu enzim
amilase yaitu ptialin, yang berfungsi menguraikan karbohidrat. Setelah itu
ditelan dan adukan dilanjutkan dengan gerakan peristaltik ke lambung dengan
bantuan getah lambung yang terdiri dari asam lambung dan pepsin, yaitu suatu
enzim proteolitik yang disekresi oleh selaput lendir lambung.
Pencernaan dilanjutkan didalam usus yang dibantu oleh
enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan
oleh pancreas dan mukosa usus. Setelah terbentuk zat-zat gizi yang sangat halus
dan mudah diserap oleh tubuh maka sisa makanan masuk ke usus besar dan diolah
oleh flora normal usus hingga siap untuk dibuang.
Di seluruh lambung usus inilah dapat timbul pelbagai
gangguan penyakit baik yang disebabkan oleh terganggunya produksi enzim
pencernaan maupun yang disebabkan oleh infeksi-infeksi usus oleh kuman dan
cacing.
Obat-obat saluran Pencernaan Meliputi :
1.
Antasida
2.
Digestiva
3.
Anti diare
4.
Pencahar / laxativa
5.
Anti spasmodika
6.
Kolagoga
7.
Protektor hati
I. ANTASIDA
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa
lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan
timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat
yang berkala. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala, mempercepat
penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penggolongan.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat
digolongkan menjadi dua yaitu.
1) Anti
Hiperaciditas
Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini
bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Magnesium
atau aluminium tidak larut dalam air dan dapat bekerja lama di dalam lambung
sehingga tujuan pemberian antasida sebagian besar dapat tercapai.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan diare
(bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat
menyebabkan konstipasi (sembelit) maka biasanya kedua senyawa ini
dikombinasikan. Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit.
(aluminium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat, kompleks
aluminium magnesium hidrotalsit).
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan antasida
yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang terabsorbsi
dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam dosis berlebih, terlepasnya CO2
dapat menyebabkan sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk
lapisan pelindung pada luka di lambung tetapi sebaiknya dihindari karena
bersifat neurotoksik sehingga dapat menyebabkan encefalopatia (kerusakan otak
dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga cenderung menyebabkan
konstipasi. Kalsium dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebih, kelebihan
menyebabkan hiper kalsemia.
2) Perintang
reseptor H2 (antagonis reseptor H2)
Semua antagonis reseptor H2 menyembuhkan tukak
lambung dan duodenum dengan cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat
hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor H2 adalah
ratinidin dan simetidin sekarang dikenal senyawa baru famotidin dan nizatidin.
Pengobatan dengan
obat-obatan antasida bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, membuat penderita
lebih tenang dan dapat beristirahat, juga agar penderita tidak mengalami
kembung. Antasida sering dikombinasikan dengan:
a)
Anti kolinergik, yaitu zat yang menekan produksi
getah lambung dan melawan kejang- kejang (contohnya ekstrak belladonae).
b)
Obat penenang / sedativ, yaitu untuk menekan stress
karena dapat memicu sekresi asam lambung
(contohnya klordiazepoksida)
c)
Spasmolitik, yaitu untuk melemaskan ketegangan otot
lambung – usus dan mengurangi kejang-kejang
(contohnya papaverin)
d)
Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi
memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dengan demikian
dapat dicegah masuk angin, kembung, dan sering buang angin (flatulensi).
Obat
generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping.
1. Aluminium Hidroksida
Indikasi
|
Nyeri radang lambung dan usus 12 jari.
|
Kontra indikasi
|
Hipofosfatemia.
|
Efek samping
|
-
|
Sediaan
|
Antasida DOEN
(generik ) tablet, suspensi, tablet kunyah.
|
Cara penyimpanan
|
Pada suhu
kamar.
|
2. Simetidin
Indikasi
|
Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom Zollinger-Ellison |
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
Pusing, ruam
kulit,mengubah kebiasaan buang air besar
|
Sediaan
|
Cimetidin
(gererik) tablet 200mg
|
3. Famotidin
Indikasi
|
lihat simetidin
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
lihat simetidin
|
Sediaan
|
Famotidin
(generik) tablet 20mg, 40 mg
|
4. Ranitidin
Indikasi
|
Tukak lambung,
usus 12 jari, tukak akibat anti inflamasi
non steroid
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
lihat simetidin
|
Sediaan
|
Ranitidin
(generik) tablet 150mg, 300mg.
|
Spesialite obat-obat antasida.
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Aluminium hidroksida
|
Alukol
|
PIM
|
2
|
Kombinasi Al(OH)3 dan
MG(OH)
|
Maag tab
|
Erela
|
Aludona
|
|||
3
|
Simetikon/Dimetichone
|
Diloxan
|
Bernofarm
|
(Dimethylpolosiloxane)
|
Disflatyl
|
Pharos
|
|
Aeroson
|
Soho
|
||
4
|
Antasida
|
Maalok
|
Rhone P
|
Antasida DOEN
|
Indo Farma
|
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
5
|
Simetidin
|
Corsamet
|
Corsa
|
Ulsikur
|
Kalbe farma
|
||
6
|
Famotidin
|
Facid
|
Kalbe farma
|
Famos
|
Dankos
|
||
Gaster
|
Novartis
|
||
7
|
Ranitidin (Ranitidini)
|
Zantac
|
Glaxo Wellcome
|
Rantin
|
Kalbe Farma
|
II. DIGESTIVA
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu
proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu
pencernaan. Disebut juga obat-obat pencernaan.
Penggolongan obat digestiva meliputi obat yang bekerja pada kandung empedu dan enzime-enzime pencernaan.
1) Obat yang bekerja pada kandung empedu
Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam
kenodeoksikolat serta kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang berhubungan
dengan pencernaan dan absorbsi lemak yaitu :
- Membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak
- Mempertinggi daya kerja lipase
- Membantu peroses absrobsi vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K)
Guna preparat empedu peroral adalah :
- Membantu pencernaan dan penyerapan dalam usus (lemak)
- Merangsang pengeluaran empedu dari hati (cholereatic)
- Melarutkan & mengeluarkan batu empedu (cholagoga)
- Mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning dan hati yang mengeras.
2)
Enzym
pencernaan.
Yang sering digunakan adalah
:
·
Asam hidroklorida (HCl)
·
Enzym lambung (pepsin)
·
Enzym pankreas (pancreatin)
Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen) diperlukan
bila sekresi pankreas terganggu (dapat karena pembedahan pankreas, tersumbatnya
pankreas atau karena kancer pankreas).
Enzym ini terdiri dari :
1.
Amylase (pencernaan K- hidrat)
2.
Trypsin-chemotrypsin (pencerna protein)
3.
Lipase (pencerna lemak dengan bantuan empedu)
Asam
klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan oleh dinding lambung yang
memiliki fungsi utama:
·
mengubah pepsinogen yang dihasilkan selaput
lambung menjadi pepsin
·
membuat suasana lambung jadi asam sehingga
mempermudah penguraian protein menjadi peptida
·
membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi
·
membantu merangsang pengeluaran getah lambung,
pankreas dan hati.
Pada
keadaan kekurangan asam lambung disebabkan aklorhidri, sehingga sebagai
pengganti perlu diberikan HCl dari luar. Pemakaian HCl tersebut harus dalam
keadaan cukup encer agar tidak menghancurkan selaput lendir lambung.
Pepsin
adalah enzym yang disekresi mukosa lambung berfungsi menguraikan protein
menjadi peptida, enzym ini disebut juga protease.
Spesialite obat
digestiva.
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Pankreatin, empedu sapi,
ekstrak lambung.
|
Panzynorm
|
Nordmark
|
2
|
Pancreatin, empedu sapi,
bromealin
|
Nutrizym
|
E.Merk
|
3
|
Pancreatin, lipase,
amilase
|
Pancreon comp
|
Kimia Farma
|
3.
ANTI DIARE
Pengertian.
Antidiare adalah
obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit yang
disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan.
Gejala diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan
kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah
atau lendir.
Diare terjadi karena
adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan
reflek mempercepat peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh :
·
infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie
·
infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera
·
infeksi oleh virus misalnya influenza perut dan
“travellers diarre”
·
akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing
pita)
·
keracunan makanan atau minuman
·
gangguan gizi
·
pengaruh enzym tertentu
·
pengaruh saraf (terkejut, takut dan sebagainya)
Diare juga dapat
merupakan salah satu gejala penyakit seperti kanker pada usus
Penggolongan
Obat – obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat
berupa :
1.
Kemoterapi
2.
Obstipansia
3.
Spasmolitik
Sebelum diberikan obat
yang tepat maka pertolongan pertama pengobatan diare akut seperti pada gastro
enteritis ialah mencegah atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang
berlebihan (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut, karena
dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Gejala dehidrasi : haus,
mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput (kehilangan turgor), berkurangnya
air kemih, berat badan turun dan gelisah. Pencegahan dehidrasi dilakukan dengan
pemberian larutan oralit, yaitu campuran
dari :
§ NaCl 3,5 gram
§ KCl 1,5 gram
§ NaHCO3 2,5 gram
§ Glukosa 20 gram
Atau dengan memberikan
larutan infus secara intra vena antara lain
·
Larutan NaCl 0,9 % ( normal saline )
·
Larutan Na. Laktat majemuk ( ringer laktat )
Setelah itu dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih
berdasarkan jenis penyebab diare melalui pemeriksaan yang teliti.
1)
Kemoterapi
Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab
penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika
2)
Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan
diare, yaitu dengan cara :
·
menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
·
menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin
·
pemberian adsorben untuk menyerap racun yang
dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, carbo-adsorben, kaolin
·
pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang luka.
3)
Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan
kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya Atropin sulfat
Obat generik , indikasi, kontra indikasi, dan efek
samping
1. Oralit
Indikasi
|
Pencegahan
dehidrasi pada diare atau kolera dengan cara menggantikan cairan tubuh yang
hilang
|
Kontra indikasi
|
Obstruksi dan
perforasi usus
|
Efek samping
|
Hiper kalemia
|
Sediaan
|
Oralit
(generik),serbuk
|
Cara
penyimpanan
|
Ditempat kering
|
2. Kaolin
Indikasi
|
Pengobatan
diare, bersifat adsorben
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
-
|
Sediaan
|
Generik (-)
Umumnya yang
beredar adalah kombinasi kaolin dan pectin
|
3. Carbo adsorben
Indikasi
|
Pengobatan
diare, bersifat menyerap racun
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
-
|
Sediaan
|
Karbo Absorben
(Kimia Farma)
Di Indonesia
beredar Attapulgit
|
Ada beberapa penyakit infeksi usus lain yang menyebabkan
diare, antara lain:
· Kolera
Penyakit infeksi
usus disebabkan bakteri Vibrio cholarae
asiatica atau Vibrio cholerae eltor.
Gejala-gejala kolera adalah diare seperti air beras, muntah-muntah dan
kejang-kejang, anuria (terhentinya pengeluaran air seni).
Pengobatannya
adalah dengan pemberian oralit atau teh susu untuk menghindari bahaya dehidrasi
disusul dengan pemberian antibiotik (tetrasiklin, kloramfenicol) sebagai terapi
kausal.
· Disentri basiler
Disebut juga shigellosis adalah penyakit infeksi usus yang
diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram negatif genus shigella.
Ciri-ciri
penyakit :
-
Kejang dan nyeri perut
-
Mulas waktu buang air besar
-
Diare berlendir dan berdarah
Obat-obat yang biasa dipakai antara lain :
-
Golongan sulfonamida (sulfadiazin dan derivatnya
serta kotrimoksazol)
-
Golongan antibiotik (ampisilin, tetrasiklin)
· Thypus
Disebabkan oleh salmonella
typhosa yang menyerang usus penderita dengan gejala demam tinggi secara
berkala, nyeri kepala, lidah menjadi putih dan bila terjadi perforasi usus,
terjadi diare berdarah.
Pengobatan thypus :
-
Chloramfenicol : merupakan obat pilihan (drug of
choice) . Efek samping
mengakibatkan anemia aplastis
-
Kotrimoksazol merupakan obat pilihan lainnya pada
pemakaian lama (lebih dari 14 hari) dapat menimbulkan gangguan darah.
-
Antibiotik lain seperti ampisilin – amoksisilin dan
tetrasiklin, baru digunakan bila terjadi resistensi terhadap chlorampenicol
atau kotrimoksazol.
Spesialite obat anti diare
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Oralit
|
Bioralit
|
Indofarma
|
Corsalit
|
Corsa
|
||
2
|
Kaolin
|
Kaopectate
|
Up John Indonesia
|
Neo Diaform
|
Corsa
|
||
Neo Enterostop
|
Kalbe Farma
|
||
3
|
Attapulgit
|
Biodiar
|
Novartis Indonesia.
|
4
|
Loperamid HCL
|
Imodium
|
Johnson &Johnson
|
Lodia
|
Sanbe
|
||
5
|
Arang Jerap
|
||
(Carbo Adsorbens) DOEN
|
Bekarbon
|
Kimia Farma
|
D.
PENCAHAR (Laxativa)
Pengertian
Pencahar atau laxantia adalah obat-obat / zat yang dapat
mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah/ melancarkan buang air besar.
Mekanisme kerjanya adalah dengan cara merangsang susunan saraf otonom para-simpatis agar usus
mengadakan gerakan peristaltik dan mendorong isinya keluar.
Penggunaan
Obat pencahar digunakan
untuk :
·
Pada keadaan sembelit (konstipasi) karena pengaruh
efek samping obat kurang minum, kurang mengkomsumsi makanan berserat.
·
Pada pasien dengan resiko pendarahan, pada angina
pektoris atau resiko
·
Pendarahan rektal pada hemoroid (wasir).
·
Untuk membersihkan saluran cerna sebelum pembedahan
dan prosedur radiologi.
·
Untuk pengeluaran parasit setelah pemberian
antelmentik.
·
Penggunaan pencahar pada anak-anak harus dihindari
kecuali diresepkan oleh dokter.
Penggolongan
Berdasarkan mekanisme kerja dan sifat kimianya, pencahar
digolongkan sebagai berikut :
1) Zat-zat perangsang dinding
usus
-
Merangsang dinding usus besar misalnya glikosida antrakinon
(rhei, sennae, aloe, bisakodil, dantron)
-
Merangsang dinding usus kecil misalnya oleum ricini
/minyak jarak (sudah tidak dipakai) dan kalomel
2) Zat-zat yang dapat
memperbesar isi usus
-
Obat yang bekerja dengan jalan menahan cairan dalam
usus secara osmosis (pencahar osmotik), contohnya magnesium sulfat (garam
Inggris) , natrium fosfat. Enema fosfat bermanfaat dalam membersihkan usus
sebelum prosedur radiologi, endoskopi dan bedah. Natrium sulfat harus dihindari
karena pada individu yang rentan dapat menyebabkan retensi air dan natrium
-
Obat yang dapat mengembang dalam usus, misalnya agar-agar, carboksil metil cellulose (CMC)
dan tylose.
-
Serat juga dapat digunakan karena tidak dapat
dicernakan, seperti buah-buahan dan sayuran.
3) Zat pelicin atau pelunak
tinja
Zat ini dapat mempermudah defikasi karena memperlunak tinja
dan memperlicin jalannya defekasi. Contohnya paraffin cair, suppositoria dengan gliserin, klisma
dengan larutan sabun dll.
Obat generik,
indikasi, kontra indikasi dan efek samping
1.
Bisakodil
Indikasi
|
Konstipasi
(tablet bekerja dalam 10 – 12 jam, suppositoria bekerja dalam 20 – 60 menit)
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
Penggunaan
jangka panjang dapat memicu atonia colon
|
Sediaan
|
Bisakodil
(generik) tabl 5 mg
|
2. Dantron
Indikasi
|
Konstipasi pada
pasien gagal jantung,pada orang tua
|
Kontra indikasi
|
Obstruksi usus,
atonia colon.
|
Efek samping
|
-
|
Sediaan
|
Dantron
(generik) tablet 150 gr
|
3. Glycerin
Indikasi
|
Konstipasi
|
Kontra indikasi
|
-
|
Efek samping
|
-
|
Sediaan
|
Glyserin (generik),
larutan
|
4. Magnesium sulfat /garam Inggris
Indikasi
|
Konstipasi,
pengosongan usus yang cepat sebelum prosedur radiologi, endoskopi dan bedah.
|
Kontra indikasi
|
Penyakit
saluran cerna akut; gangguan ginjal, gangguan hati, usia lanjut & pasien
lemah
|
Efek samping
|
Kolik
|
Sediaan
|
Magnesium
sulfat (generik) serbuk 30 gr garam Inggris (generik), serbuk
|
Spesialite
obat-obat pencahar
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Ispaghula Sekam
|
Metamucil
|
Searle
|
Mucofalk
|
Darya Varia
|
||
2
|
Bisakodil
|
Dulcolax
|
Schering Indonesia
|
Laxamex
|
Konimex
|
||
3
|
Glyserin
|
Glyserin Cap Gajah
|
Usaha Sekawan
|
Proconsti
|
Soho
|
||
4
|
Garam
Inggris
|
Garam
Inggris cap Gajah
|
Usaha
sekawan
|
E.
ANTI SPASMODIKA
Pengertian
Antispasmodik ialah zat atau obat-obat
yang digunakan untuk mengurangi atau melawan kejang-kejang otot, yang sering
mengakibatkan nyeri perut (saluran pencernaan). Obat golongan ini mempunyai
sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk senyawa yang memiliki efek anti
kolinergik, lebih tepatnya anti muskarinik. Meskipun dapat mengurangi spasme
usus tapi penggunaannya dalam sindrom usus–pencernaan hanya bermanfaat sebagai
pengobatan tambahan.
Penggolongan
Anti
spasmodik digolongkan menjadi:
·
Atropin dan kelompok alkaloid
·
Antimuskarinik sintetik
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan
efek samping
Atropin
Sulfat dan Alkaloid Beladona
Indikasi
|
Relaksan
otot polos
|
Kontra
indikasi
|
Glaukoma
sudut sempit
|
Efek
samping
|
Mulut
kering, sulit menelan dan haus,dll
|
Sediaan
|
Atropin
sulfat (generik), serbuk inj. ekstrak beladona (generik) tablet 10mg, 20mg
|
Spesialite obat-obat anti spasmodik
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1.
|
Hiosin Butilbromida
|
Buscopan
|
Schering Indonesia
|
Gitas
|
Interbat
|
||
Hyorex
|
Rama
|
||
2
|
Propantelin Bromida
|
Pro Banthine
|
Soho
|
3
|
Mebeverine HCL
|
Duspatalin
|
Kimia Farma
|
F.
KOLAGOGA
Pengertian
Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan sebagai
peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan penyakit yang
terjadi di saluran atau kandung empedu Faktor pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia,
penyumbatan disaluran empedu dan radang saluran empedu.
Terdapat tiga jenis batu empedu yakni batu kolesterol, batu
pigmen dan batu kalsium karbonat (kebanyakan yang terjadi batu empedu
campuran). Terapi batu empedu dengan obat perannya relatif kecil bila
dibandingkan dengan tehnik pembedahan atau endoskopi.dan laparoskopi.
Terapi dengan obat cocok untuk pasien:
· Yang gejalanya ringan
·
Fungsi kandung empedu tidak terganggu
·
Ukuran batu empedu kecil sampai sedang.
Pencegahan
jangka panjang mungkin diperlukan setelah batu empedunya melarut atau dibuang,
karena dapat terjadi kembali pada sebagian pasien sesudah pengobatan
dihentikan.
Pengobatan
Obat yang sering digunakan untuk membantu melarutkan batu
empedu adalah asam kenodeoksikolat dan asam ursodeoksikolat. Pasien batu empedu
dianjurkan melakukan diet kolesterol dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 atau 4
bulan sesedah batunya melarut.
Spesialite obat Kolagoga.
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Asam Kenodeoksikolat
|
Chenofalk
|
Darya Varia
|
2
|
Asam Ursodeoksikolat
|
Estazor
|
Pratapa Nirmala
|
Pramur
|
Prafa
|
||
Urdafalk
|
Darya Varia
|
||
Ursochol
|
Pharos
|
G.
PROTEKTOR HATI (HEPATOPROTEKTOR)
Obat-obat protektor hati adalah obat-obat yang digunakan
sebagai vitamin tambahan untuk melindungi, meringankan atau menghilangkan
gangguan fungsi hati kerena adanya bahan kimia, penyakit kuning atau gangguan
dalam penyaringan lemak oleh hati.
Pada umumnya obat-obat golongan ini mengandung asam-asam
amino, kandungan dari tanaman kurkuma (kurkumin) dan zat-zat lipotropik seperti
methionin dan cholin. Methionin memiliki peranan penting dalam metabolisme hati
sehingga digunakan untuk melawan keracunan yang disebabkan oleh hepatotoksin.
Sedangkan choline adalah suatu zat yang dapat mencegah dan menghilangkan
perembesan lemak kedalam hati dan juga bekerja melawan keracunan.
Obat-obat ini sebaiknya jangan digunakan pada penderita
penyakit hati yang berat karena pada dosis besar dapat memperparah keadaan.
Spesialite obat
protektor hati
NO
|
GENERIK
|
DAGANG
|
PABRIK
|
1
|
Methionin dan
Vitamin
|
Methicol
|
Otto
|
Methioson
|
Soho
|
||
2
|
Curcuma
|
Curcuma
|
Soho
|
Curson
|
Soho
|
||
Heparviton
|
Tempo Scan P
|
||
Lanagogum
|
Landson
|
||
3
|
Asam-asam Amino
|
Aminofusin Hepar
|
Baxter Kalbe
|
Semoga bermanfaat bagi pembaca
BalasHapus